TANPA
KAKI ,TANPA TANGAN,TANPA PERLINDUNGAN
KISAH
JALAN LEYU IYAI – EDOWAI
Pengharapan ditengah penderitaan,di
Negeri Kota rantauan,ditengah-tengah hutan berantara dihilir kali Kampworkel di
bumi Waena di atas tanah Papua. Hai
saudara terhormat ,para pembaca dan pemerhati selamat mengaksikan kisah cerita
tentang seorang Laki-laki yang tanpa kaki,tangan,dan perlindungan.
Hai,Kawan Iyai, Keadaan anda dan saya
sepertinya orang-orang yang bermimpi. Tetapi ada kata-kata orang bijak dan
jenius bahwa, dipuncak pengharapan di tengah-tengah penderitaan dalam tanpa
kaki, tanpa tangan,dan tanpa perlindungan pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,dan lidah kita sorak-sorai.
Pada waktu itu akan berkatalah orang diantara bangsa-bangsa yang senegri
kita,bahwa: “ TUHAN melakukan perkara
besar kepada orang-orang ini.” Sehingga disini di antara LEYU pun juga,TUHAN
akan melakukan perkara besar kepada kita. Maka kita tanpa kaki dan tanpa tangan
serta tanpa perlindungan kita bersukacita,sebab peluang ini adalah peluang
anugerah bagi Iyai-Edowai oleh
Dia./Bebernya/Edowai.
Inzinkanlah
saya, hai saudara/saudari dan para pembaca serta pemerhti, bahkan
tumbuh-tumbuhan yang asal di bumi Waena di Kali Kampwolker di Holandia Jayapua
semuanya dikasihi oleh Allah, dan saya
siap ingin berpapasan pada Topi tersebut , jadi Topik serius yang menjadi keprihatinan banyak orang
,agar penting untuk memahami. Penting utnuk dipahami sejak awal bahwa banyak
orang juga merasakan penderitaanmu tatkala mengetahui masalah ini. Ditindas ,disayangnya
semua umumnya, dengannya terkena Flu atau kaki terbentur. Namun itu,kota yang
kuat bagi orang kaya ialah hartanya seperti kota Adikuasa di Amerika Serikat (AS) dan Jepang
tetapi yang menjadi kebinasaan orang adalah bagi orang melarat adalah kepapaan
dan kejemberan serta kemiskinan.
Tak
peduli kemana pun saya pergi penindasan adalah Topik serius yang menjadi
keprihatian banyak kelompok manusia. LEYU,
Tanpa kaki dan tangan telah datang dari Kampung yang sangat
terisolir sampai saat ini telah tibah di
Kota yang paling permai. LEYU,dijuluki
(Levi-Yuli, Iyai-Edowai ) telah datang hadir dari berbagai macam lampu linling
tradisional, misalnya, lampu linling damar, lampu liling bambu yang telah jemur
di atas para-para api lalu pasang jadi obor bambu, dan lampu linling jubi,yang
kering. Memang itu tetapi,itu bukan
penindas bagi Iyai-Edowai. Hanya jadi
penindas bagi LEYU,adalah tanpa kaki dan
tangan menyebarng sebuah sungai yang terpanjang selaksana sungai Digul di Papua
dengan tanpa tongkat di tangan
Iyai-Edowai. /”Pungkasnya/Iyai.”
Dari
lampu linling bahan alamiah,yang bersumber dari kampung pedalaman yang begitu
terisolir itu bukan tolak ukur di mata Iyai,yang jadi tolak ukur disini adalah
dengan cara bagimana untuk mencari dan mendapatkan obat-obatan yang paling
urgen dan ampuh untuk mengobati sakit hati pada tangan dan kaki supaya bergerak
stabil kembali. Setiap saat, baik saya buang air besar maupun buang air kecil,
dan entah berak serta kencin hanya di kamar pendidikan , kota studi rantauan
saya jambaan bagiku, karena penyebab utamanya tangan dan kakiku menjadi
tantangan agung bagi saya.
Kawanku
Iyai, saya siap ingin memcurahkan ada beberapa akal yang ada di lubuk hatiku,
pada kesempatan yang sangat spesial ini, bahwa: “ Tanpa tangan dan kaki telah menkaki di atas
air samudera Pasifik yang telah diapit oleh dua buah Benua , Australia-Amerika,sampai
tiba di pelabuhan Holandia disini dengan campur tangisan darah ,bukan tangisan
biasa hanya dikarenakan satu dan banyak hal. Agar LEYU telah sampai tiba di
jayapura pun juga,luka-luka pada kaki dan tangannya pun masih belum
sembuh,karena tidak ada yang datang dirawat.
Kemudian itu, pengalaman ditindas
yang paling kopleks dan umum adalah ejek atau ditertawakan karena “ berbeda” dalam hal-hal tertentu.
Sehingga Iyai – Edowai ini, contoh yang pas
untuk hal ini selama sebagian besar hidup Iyai dan Edowai sudah menjadi
magnet di ejekan atau ditertawakan bagi para penindas. Manusia Pria dari Gunung
di bukit batu karang keluar dengan sempurna tetapi ketika ,dia keluar dari
Kampung rumah jember menuju ke kota dengan tanpa tangan dan tanpa kaki, di
limuti dengan tertawa sedih dari Negeri cacat dan lumpuh tetapi si pria itu ,ia punya harapan emas sehingga ia akan pulang
kembali ke Negeri kampung terisolasi
,tanah asalnya dengan berkah-berkahnya./Pungkas/Edowai.”
Sobat
Edo, izinkanlah saya supaya , saya siap akan mencurahkan ada beberapa akal
saya,bahwa: “ Saya,bagi si penindas, tak
diragukan lagi adalah impian yang jadi kenyataan. Tanpa Tangan,Tanpa Kaki ,dan
Tanpa perlindungan. Tatkala seseorang menindas anda dan saya,itu bukan tentang
dirimu atau kelemahan, yang mungkin Iyai –Edowai miliki. Itu adalah tentang
diri mereka sendiri. Jadi cobalah,tidak memasukannya kedalam sarang hati.
Tentukan kemana kau pergi,akan pergi, dan tetapkan di jalan itu,memang isi
tangki bensin anda dan saya habis pada motor kita,artinya nanah-nanah sedih pada luka-luka kaki dan
tangan kita. Rasa kasih dan
keyakinan pada diri sendiri akan datang
ketika kamu menerima tanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesuksesan mu
sendiri. Rasa sakit akan memudar dan masa-masa sulit akan berganti menjadi hari-hari yang lebih
baik./Bebernya/Iyai.”
Saya
siap iangin membagikan beberapa kisah-kisah penindasan yang telah ku temui
melalui buku-buku bacaan harian,dan itu akan menjadikan kesimpulan pada teks
ini,bahwa: “ Tawaran persahabatan kepada seseorang merasa kesepian dan tidak
memiliki teman,teman yang
seakale,sebenak,dan seide,supaya singkronisasi mudah tercipta dari
jaringan akal ke akal. Namun pada itu,salah satu kehebatan menciptakan zona
aman kita sendiri adalah kita bisa
mengisinya dengan apa pun yang menenteramkan jiwa kita berdua. Kita berdua ada disini , itu posisi yang pas maka
tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita ,mereka menjadi saksi bisu damai pada
curahan isi akal Iyai –Edowai. Untuk itu,ciptakan strategi LEYU sendiri dalam
melawan penindasan.
Orang-orang
yang menabur dengan mencucurkan air mata,akan menuai dengan
bersorak-sorai,orang-orang yang berjalan maju dengan menganis sambil menabur
benih pasti pulang dengan sorak-soarai
sambil membawah berkas-berkasnya. Persiapkanlah dirimu agar berhasil mengatasi
pada penindasan. Jangan menolak ketika penderitaan,atau masalah datang pada
anda,menerima dia dengan hati yang penuh terbuka, dan juga jangan memohon
kepada Tuhan untuk menjauhkan cobaan dan tantangan dalam hidup anda,namun
berdoa dan minta kekuatan kepada TUHAN
untuk menghadapinya./Ujarnya/Edowai.”
Diruang Pilu,Jayapura,23 Freburuari 2017
By: Yuli Edowai
0 Response to "TANPA KAKI ,TANPA TANGAN,TANPA PERLINDUNGAN KISAH JALAN LEYU IYAI – EDOWAI "
Posting Komentar