SEPAK BOLA DAN FILOSOFI KEPEMIMPINAN DALAM MISI



SEPAK BOLA DAN  FILOSOFI  KEPEMIMPINAN  DALAM  MISI

PERMAINAN SEPAK BOLA  DI PANTAU 

OLEH :Yulianus Edowai

Di Kamar Pendidikan Tinggi Fakultas Hukum  Universitas Cenderawasih ,Edowai sedang memantau berita sepak bola di dunia bala,kendati Edowai  tidak main bola tetapi punyai simpatisan tinggi sehingga saya memberi beberapa pengetahuan mengenai bahasa pengetahuan dari lidah hukum oleh Edowai di sesi episode yang akan datang,sehingga selamat saksikan bahasa bola di dunia bola.



 Pas pada waktu itu,sejak tanggal 21 April 2017,di pimpin oleh Boaz Salosa selalu ketua utama persipura serta kolega-kolega persipura asal bumi dewata menuju ke bali bukan untuk jalan-jalan tetapi dengan tujuan mau petik poin.  Kemudian persipura bertolak menuju ke Bali,persiapan menghadapi  Bali United pada lanjutan  Liga-Go Jek Traveloka Loiga 1.  Pada itu yang sebagai pelatih adalah Liestiadi  mengimformasikan dirinya memboyong 24 pemain dalam tur di pulau Dewata. Dirinya menegaskan misi persipura ke Bali bukan untuk jalan-jalan tetapi ,tetapi siap mencuri poin. 



Misi yang sebagaimana ditercantumkan oleh Liestiadi Pelati Persipura Asal di Bumi Dewata, yang telah tersebut di atas begini Edowai analisa, misi itu sangat  berfaedah dan membawah esensi bagi anak-anak muda generasi penerus bangsa untuk Pulau Dewata demi kemudian hari mejadi support yang lebih berbahagia. Namun sehingga itu, saya siap tuankan  ceramah-ceramah saya melalui tulisan saya disini sebab sangat signifikan pada sepak bola dan filosofi kepemimpinan di era dewasa ini, bagi Yulianus.



Papasan Edowai ,tentang sepak bola ,bahwa segala olah raga yang di cintai miliaran manusia di dunia, dan sepak bola memiliki dampak yang signifikan  bagi peradaban manusia. Terkait dengan hal ini,saya berani menyatakan bahwa ternyata prinsip-prinsip lapangan  hijauh berdampak pada insane-insan di luar lapangan  hijauh,sepertinya saya, merabah ke ilmuan kepemimpinan. Gak percaya?  Memiliki cermati pemikiran sosok  berikut dengan  saksama siapa dia?  Kita akan mengetahui di akhir tulisan ini.



Boaz Salosa ,ia menyatakan ,” saya akan memberikan  diri saya yang terbaik untuk memperbaki beragam hal  dan menciptakan sepak bola yang berhubungan dengan citra filosofi sepak bola saya.” . Pertanyataan ini menunjukkan bahwa, ia memiliki niat yang mulia yang memberikan yang terbaik,melihat apa yang harus diperbaiki dan memiliki dari bahwa citra dirinya pelatih tidak akan hancur dengan persipan yang seadanya.  Ia memiliki filosofi sepak bola.



Ketika banyak orang tidak suka dengan segala sesuatu yang berbau filsafath, ia justru mengatakan bahwa,keberhasilan atau kejayaan sebuah pekerjaan yang ditentukan oleh filsafath agar bagi para penonton atau pemeirsa tidak hanya disuguhi permaianan,tetapi juga pembelajaran ,bahwa ia pencerahan.



Salah seorang manatan anak buahnya Ronaldo di Brasil,mengatakan bahwa,” ia tidak memilih memiliki pemain. Ia memilih orang yang siap beradaptasi dengan filosofi sepak bolanya sampai orang-orang ini tidak harus pemain  terbaik  di dunia.”  Ini terbukti! Bahwa  kesalahan utama  seorang pemimpin adalah tidak memimpin.  Ia memiliki posisi sebagai pemimpin ,tetapi tidak memimpin, tidak memilih orang yang tepat,  dan yang tidak memiliki  filosofi kepemimpinan yang kuat.



Menurut penulis bahwa,jadi sebagai pemimpin “ (semua anggota tim)  harus merasakan  ambisi yang sama. Timlah yang menjadi bintang, bukan pemain.  Jika anda yang tidak dapat mengomunikasikan  ambisi anda kepada para pemain, maka anda tidak akan membawah filosofi  anda kepada  kolega-kolegamu, kepada tim dan pihak warga kotanya. Menurut Ricardo,bahwa “ kami memiliki pemain dari 13 Negara  berbeda. Namun, segalipun berbeda budaya,bahasa ,agama dan ras  tetapi kami tetap punya komunikasi yang spesial melalui sepak bola.” Pemimpin adalah sosok yang mampu berkomunikasi dan mentrasfer visi dan ambisi  tim. Ia harus menyabarkanya dengan jelas sehingga  seluruh anggota tim,berjuang dalam visi yang sama. Pmimpin adalah orang yang komunikator yang andal unntuk menyampaikan visi bersama, meskipun tim yang dipimpinnya di huni oleh orang-orang berasal dari bermotif  budaya dan bahasa serta agama dan ras bahkan bangsa.  Dengan visi yang sama dan yaitu bahasa yang sama bahwa bahasa sepak bola, segalanya akan menjadi lebih mudah, meskipun tidak rringan.



“[ Saya menikmati ,pekerjaan saya.



Saya menikmati setiap menit demi hidup professional saya.]”



 dalam bukunya berjudul: Gol ! Bip.  Group Gramedia halaman  96,97,98.



Dalam menghubungkan filosofi kerja, Boaz Salosa ,ia juga mengatakan,” Kreasilah filsafath anda sendiri. Tentu saja,hal ini,hal ini dapat dipelajari dari pada para pelatih. Cermatilah mereka dengan saksama,tetapi jangan meniru semuanya. Ambillah beberapa hal baik,lalu kreasiah filosofi anda sendiri, para pemian menjadi hebat bukan karena mereka bekerjasama dengan saya, melainkan karena mereka merealisasikan prinsip-prinsip tadi. Itulah esensi sepak bola,”  Esensi sepak bola adalah memberdayakan, bukan untuk memperdayakan manusia.  Kreasikan Anda sesuai dengan apa yang dipercayakan  Tuhan kepada Anda.



Terakhir,filosofi harus berdampak .Cermati suratnya yang ia tulis kepada calon muridnya  untuk menekankan filosofi manajementnya,berbunyinya: “ Selamat datang di Porto ,Saya berharap anda telah mengisi ulang motivasi dan ambisi anda,visi dan misi anda. Di sini setiap latihan,setiap pertandingan, dan setiap menit dari kehidupan sosial anda harus tersenteral pada satu tujuan;  menjadi juara dalam segala filosofi bidung.  Tim pemuhlah bukanlah kata yang tepat.  Saya butuh kalian semua. Anda saling membutuhkan,kita ada tim.”  Ia menebarkan seruan utnuk  memelihara motivasi dan ambisi ,focus pada visi bersama, dan mengudarkan mereka bahwa kesatuan fokus berarti mengorbankan kehidupan sosial mereka.  Saat itu Porto bukanlah Tim,yang pantastis apa lagi punya mimpi untuk meraih pindah Champions, tetapi suntikan kalimat yang tepat  dan terarah dapat melecat semangat. Malah, perlu di tanamkan sikap dalam benak setiap pemain Porto bahwa bukan tim pemula melainkan  Tim Juara. (Saya yakin anda sudah dapat menebak siapa Tokoh ini.)



Anda satu rahasia lagi  dalam surat itu, di bagian bawah surat, ia member satu kutipan: “ Motivasi + Ambisi+  Tim + Spirit  = Sukses.”  Dengan partisipasi kepemimpinan dan  folosofi hidup seperti ini kita dapat melihat  dampak sepak bola bagi  pradaban manusia, bukan sekedar pada 22 orang ,yang 1 seng mengendang –nendang .  



Apakah anda tahu dampak dari kalimat dan rumusan tersebut? Piala Portugal Super Cup ,dua kali juara Liga,Portugal ,Piala UEFA. 2003  dan Piala Champions  2004 ia rai.  Prinsip-prinsip serupa itu jugalah yang di terapkannya di Chelsea dan Intermilan. Itulah cara Jose Mourinho mengoptimalkan sebuah tim.



[ Jose bisa menertawai dirinya sendiri, Itu adalah hal yang bagus  seseorang bisa menjejakkan  kakinya di bumi serta mengadari kesalahanya dan menyertawakan.



Saya pikir itu laka-laku yang sebenarnya.] ”





Related Posts:

0 Response to "SEPAK BOLA DAN FILOSOFI KEPEMIMPINAN DALAM MISI"

Posting Komentar